Mark Cuban adalah contoh pebisnis yang memulai kiprahnya dari nol
dan dari anak-anak. Pria yang hari ini berulang tahun ke-54 itu kini
dikenal sebagai pemilik klub basket NBA Dallas Maverick, Landmark
Theatres, dan Magnolia Picture. Harta kekayaannya bernilai sekitar
US$2,3 miliar.
Apa yang memotivasinya hingga menjadi orang sukses seperti sekarang?
"Saya suka keliling-keliling melihat-lihat rumah-rumah besar dan
membayangkan bagaimana rasanya jika tinggal di sana. Itu saya gunakan
sebagai motivasi," katanya.
Namun sebelum jalan-jalan itu dilakukan menggunakan mobil Fiat tuanya,
di masa kecilnya hidup Cuban cukup prihatin. Ayahnya hanya seorang
tukang pasang jok mobil yang memodifikasinya hingga nyaman digunakan
oleh pemiliknya. Dalam kondisi seperti itu Cuban sudah belajar jualan
sejak usia 12 tahun agar mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhannya.
Saat ia menginginkan sepatu basket yang mahal ia terpaksa harus
mengumpulkannya dengan cara berjualan plastik-plastik buat mengemas
sampah.
Kegiatan mencari uang itu dilakukannya bukan hanya untuk memenuhi
kebutuhan sesaat. Sambil sekolah ia mengumpulkan uang dengan kerja
sambilan mulai dari jadi bartender, instruktur dansa, hingga promotor
pesta buat rekan-rekannya. Dari kerja ini ia bisa membiayai kuliahnya.
Ia kuliah di University of Pittburgh. Namun baru setahun kemudian pindah
ke Indiana University, dan akhirnya lulus dengan meraih gelar bachelor bidang administrasi bisnis pada tahun 1981. Saat masih kuliah, dengan uang yang dikumpulkannya ia mampu membeli pub tempat hangout teman-teman kampusnya, Motley's Pub.
Tahun 1982 ia memutuskan berkelana ke Dallas setelah terbujuk cerita
temannya yang menggambarkan betapa indahnya Dallas. Di sinilah ia mulai
sering jalan-jalan melihat-lihat rumah mewah agar dirinya termotivasi
mencari uang. Di Dallas ia mulai bekerja sebagai bartender, kemudian menjadi salesman software dari perusahaan software komputer Your Business Software.

Cuban, semangat menjualnya tinggi.
Di perusahaan ini ia hanya setahun karena kemudian menemukan peluang bisnis. Ia membangun bisnis sendiri bernama MicroSolution dengan
dukungan dari kliennya yang ia temukan saat menjajakan software.
Perusahaan ini berkembang baik. Namun tahun 1990 ia malah menjualnya ke
kliennya, CompuServe, dengan nilai US$ 6 juta. Setelah itu mendirikan
Audionet (belakangan berganti nama menjadi Broadcast.com), radio
berbasis internet. Perusahaan ini berkembang pesat. Sampai-sampai Yahoo!
berniat membelinya. Cuban tak mau kehilangan kesempatan. Saat itu
bisnis dot com memang sedang booming maka Yahoo! pun berani menawar dengan nilai yang fantastis US$5,9 miliar.
Hasil penjualan itu, ia gunakan untuk cari perusahaan lewat pasar modal
yang kemudian membuatnya menjadi salah satu pengusaha terkaya di dunia.
Tahun 2011 Forbes memasukkannya dalam deretan orang terkaya dunia urutan ke-459 dengan kekayaan sebesar US$2,3 miliar.
Mengenai kiat sukses bisnisnya, Cuban menyebutkan, "Saya bekerja keras
hingga sekarang. Saya juga terus mencari cara untuk meningkatkan
perusahaan-perusahaan saya dan saya selalu menjual, selalu....,"
katanya. Semangat menjualnya memang begitu tinggi. Karena itulah, selama
ia melihat celah keuntungan yang jauh lebih besar, perusahaannya pun
tak sayang untuk ia jual. Dan terbukti dengan cara begitu ia bisa
melompat lebih tinggi karena perusahaan yang dijualnya biasanya berharga
jauh lebih tinggi dibanding saat ia mulai membangunnya
Penulis : Tim AndrieWongso
Selasa, 31 Juli 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar disini :